SUPERNATURAL-FANFIC Part 6 "Anything is Possible."



SUPERNATURAL-FANFIC
(Part 6)

Anything is Possible
Written by: Junita K
Created Date: June 30, 2015
Air Date: July 01, 2015

Chapter Zero

“Dean, Sam! Wh- Are you guys alright?” Tanya Khayla heran melihat Sam yang datang dengan dirangkul oleh Dean
“Yeah?!” Jawab Dean tak yakin, sambil menampilkan raut wajah Unik-nya
Lalu kemudian Dean membantu Sam duduk
Khayla melihat Dean dengan tatapan “Jadi..” berharap Dean akan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, tetapi Dean malah melihat Khayla balik dengan tatapan “I don’t..know, what you’re talk-“ lalu akhirnya Dean mengerti dan mulai menunjukkan “Oh!” dengan raut wajahnya
“You’re, somehow, different. Well, masih tetap aneh seperti biasa, but, still, there’s something that, changed.” Ucap Khayla heran
Dean masih menunjukkan raut wajah “What?”nya dan lalu mulai berbicara
“Well anyway, masih ada masalah besar yang harus kita selesaikan terlebih dahulu.” Sambil mengambil  handuk dan air hangat, dan lalu ia berikan kepada Sam

“Bigger problem? What kind of bigger problem that we’re dealing now exactly?” Tanya Khayla
“Tandanya. Seems like, Cass-Crowley dan Rowena berhasil menghilangkan Tanda Cain itu dari Dean.” Jawab Sam sambil membersihkan luka-lukanya
“Jadi kau memang benar-benar masih bekerja sama dengan mereka untuk semua ini ya?!” Tanya Dean
“Pilihan apa yang aku punya selain ini, Dean. Aku akan kehilanganmu, dan aku tidak bisa diam begitu saja, You’re my brother. And I’m gonna fighting for it.”
“Guys! So.. it’s bad!?” Tanya Khayla
 
”Yeah, unfortunately. Sebelum aku bahkan mengetahuinya, Tanda itu diciptakan dengan suatu alasan. With a great power, comes a great responsibility. Tanda itu diciptakan oleh Tuhan dan digunakan untuk mengurung Darkness. Without the mark, pintunya akan terbuka. Dan itu akan menyebabkan, Kegelapan (Darkness) terbebas.” Jelas Sam
“Wow.” Ucap Khayla
“You don’t understand, dengan tandanya menghilang dari tanganku, pintu itu pasti telah terbuka, dan kita telah membebaskan sesuatu yang setara atau bahkan lebih kuat dari para Malaikat dan Tuhan sekalipun.” Lanjut Dean


“Before even there was a God, Kegelapan telah tercipta.” Ucap Sam
“Well then, disatu sisi aku lega atas Dean yang akhirnya terbebas dari Tanda mengerikan itu, disisi lainnya aku kesal karena sesuatu yang menyebalkan dan menyusahkan akan menghampiri kita semua. Any news from them? Cass? Crowley or Rowena perhaps?” Ucap Khayla
“Aku akan coba menghubunginya.” Jawab Dean sambil mencoba menelfon Castiel

“It’s from Dean.” Ucap Castiel
“Then what do you waiting for? Sebuah batu nisan yang jatuh dari langit?” Seru Rowena
“Dean?” Tanya Castiel
“Cass? Where are you?” Tanya Dean
“Aku masih bersama dengan Crowley dan Rowena. Bagaimana keadaanmu, Dean?” Tanya Castiel
“Ada masalah lain yang lebih penting yang harus kita fikirkan terlebih dahulu daripada mengkhawatirkan keadaanku, Cass.” Ucap Dean
“Is it work?” Tanya Crowley
”Cass, bagaimana kau tidak tahu soal ‘Apa yang akan terjadi jika Tanda itu menghilang’?” Tanya Dean
“Apa maksudmu, Dean?” Tanya Castiel
 
“Death told me. He said that, Jika tandanya menghilang, Kegelapan akan terbebas. Itulah mengapa, ia tidak membolehkanku menghapus tanda ini dari diriku, walau ia tahu kalau tanda ini memakan diriku sendiri.” Jawab Dean
“I’m sorry, Dean. I didn’t know about this, lalu apa yang akan terjadi sekarang?” Balas Castiel
“Nightmare?! Kau yang seharusnya memberitahuku. Aku dan Sam telah melihat Kegelapan terbebas, dan sepertinya, ha. Lebih tepatnya, cepat atau lambat akan banyak kekacauan yang terjadi diman-mana.” Jelas Dean
“I know exactly what you mean, Dean. Aku minta maaf, ini tidak seharusnya berakhir dengan kekacauan seperti ini. I’ll get some help.” Jawab Castiel
“Yeah..” Ucap Dean
“Take care of yourself, Dean. And Sam.” Ucap Castiel
“I will.” Jawab Dean

“So?” Tanya Crowley dan Rowena secara bersamaan
”Apa kau benar-benar tidak tahu tentang akibat apa yang akan terjadi jika Tanda itu menghilang?” Tanya Cass
“What do you mean?” Tanya Rowena
The Darkness is free.” Jawab Castiel
“Ow.” Jawab Rowena dengan Nadanya
“Well, seems like this ginger head playing something dirty and still wants her hands clean. Am i wrong?” Ucap Crowley
“Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan, Nak. Aku hanya melakukan semuanya sesuai perintah, dan aturan yang ada. Jika kau menginginkan seseorang untuk disalahkan, janganlah menunjukkan wajah itu kearahku.” Balas Rowena
“Jadi kau ingin menyalahkanku atas apa yang telah terjadi?! Jika aku tahu kalau semua ini akan berakhir kacau seperti ini, aku tidak akan pernah mau melakukannya. It was you the one that told me it can be removed, It just the first Mark blablabla” Jawab Crowley
 
“It’s useless to arguing with both of you.” Seru Castiel sambil berjalan meninggalkan tempat tersebut
“Where are you going?” Tanya Crowley
“Find all help that i can get. It’s already a war.” Jawab Castiel
“Outstanding. It’s about to get messy.” Berjalan keluar
“Mau kemana kau?” Tanya Rowena
“Dan kenapa kau harus perduli?” Tanya Crowley sambil berjalan meninggalkan Rowena
“I don’t.” Jawab Rowena sambil menunjukkan raut wajah dan nada khasnya
Lalu tinggalah Rowena sendirian. Dengan wajah kesalnya, Ia menarik-narik rantai yang mengikat dirinya, lalu menyerah dan kembali duduk dikursi. Kemudian, mengambil Skrip dari Book of The Damned
“Well now, it just you and me, my shiny little spell.” Ucap Rowena sambil menyundingkan Senyuman Khasnya

3 Hari Kemudian..

Chapter One

Music Playing “Courtney & Spectacular! – Eye of The Tiger”

Didalam sebuah Kamar
“What the-? What am i wearing? Wh-?” Ucap Dean sambil melihat dirinya dan disekelilingnya
“Dean!” Seru Sam
“Sam.” Balas Dean
“Diman kita, dan apa yan- apa yang kau pakai itu? Jubah?” Tanya Sam heran
“I don’t know. I don’t know where it come from! Sudah seperti ini saat aku bangun tadi. Dan lagi pula kau, juga, memakai Jubah, Sam! or should i called you Thor?” Jawab Dean sambil menunjukkan wajah khasnya yang menahan tawa
“What? Shut up, Batman!” Sam sambil melihat dirinya “You know what.. Dimana Khayla?” Lanjut Sam
“Aku tidak- We need to find her.” Ucap Dean, lalu meninggalkan ruangan tersebut bersama Sam

Dean membuka sebuah pintu. Sam dan Dean sekarang berada ditempat yang berbeda dari sebelumnya, terdapat banyak orang yang mengelilingi dengan beberapa orang yang memakai jas hitam
“Wh-? Is this television show again? Sam?” Tanya Dean kesal
”Aku tidak tahu, Dean. Tapi sepertinya, ini mungkin memang terjadi.” Jawab Sam heran
“Hey, young boys! Menyingkirlah dari tempatmu berdiri.” Seru seseorang dari balik badan mereka
Lalu kemudian Dean dan Sam pun menoleh. Raut wajah Dean dan Sam berubah dengan seketika melihat seorang pria berjas hitam itu menghampiri mereka

“Apakah kalian tuli atau apa? Step away, please.” Lanjut Pria tersebut
“Bobby?” Ucap Dean
“Dean, kita harus pindah.” Ucap Sam sambil mencoba menarik Dean
“But, Sam.. It’s Bobby!” Seru Dean
“Just-“ Jawab Sam sambil menarik Dean bersama dirinya
“What the hell, Sam? Pria tersebut benar-benar mirip dengan Bobby!” Ucap Dean
“Yeah, what the hell, Dean?! That’s probably Bobby, tapi tidakkah kau mengerti Dean. None of these, are real! So. We have to keep going!” Jawab Sam sambil menenangkan dirinya dan Dean
“Okay, let’s just go.” Ucap Dean
“Tunggu sebentar, Tuan-tuan. Kalian sudah secara sengaja berada di Crime Scene, dan kalian tidak boleh pergi begitu saja.” Seru Pria tersebut
“I beg a pardon!” Ucap Dean
“Tangkap mereka berdua!” Seru Pria tersebut
“Wh-?” Seru Sam dan Dean
“You must be mistaken us for someone.” Ucap Sam
“Get your hands out of me!” Seru Dean
“Kami bukanlah tersangkanya!” Jelas Sam

Lalu kemudian Sam dan Dean dibawa secara paksa dengan dua orang suruhan Pria tersebut.
“Lewat sini.” Ucap Pria tersebut
Lalu tiba-tiba, pada saat melewati pintu diruangan itu, Sam, Dean dan Pria tersebut berakhir ditempat lain. Kebingungan melanda mereka bertiga

“It’s happening again.” Ucap Dean
“Yeah.” Ucap Sam
“What- Apakah kalian berdua menggunakan sihir untuk mengelabuhiku?” Tanya Pria tersebut
“Sihir? Huh? Wait, kau percaya, akan hal seperti itu?”Tanya Sam
Sam dan Dean saling melihat satu-sama lain dengan tatapan “Mungkinkah?”
“Well..” Ucap Pria tersebut
“Sulit dipercaya. Kau benar-benar percaya ya ‘kan?” Tanya Dean penasaran
“We’re hunters, y’know?” Ucap Sam
“Hunters? You mean, you, hunting things?” Tanya Pria tersebut
“Yeah!” Jawab Sam tak ragu
“So you’re, a hunter too?”Tanya Dean
“Kind of. I’m Detective. Agent.” Lanjut Pria tersebut
“Well, we’re Sam and Dean, Winchester.” Balas Sam
“Ness. I’m Elliot Ness.” Ucap Pria tersebut

Chapter Two

“What the hell happen, Sam? Bobby is freakin’ Elliot Ness!” Seru Dean
“I don’t know, Dean. Whatever it is, we have to get out of here, because i had a bad feeling about this.” Jawab Sam
“Jadi, kita terjebak di apa?” Tanya Ness
“Kemungkinan, Serial Televisi. Tapi itu masih pendapat kami sementara. Sejauh ini, apabila kita melewati beberapa pintu, kita akan berpindah ketempat yang berbeda. Tempat berbeda, dan Cerita yang berbeda. That’s it.” Jelas Sam
“Jadi, kita hanya harus mencari pintu yang tepat untuk keluar.” Lanjut Dean
“Alright then. Well, disana ada sebuah pintu.” Ucap Ness

Lalu Sam, Dean dan Ness pun menghampiri pintu tersebut. Terdapat tiga pintu dihadapan mereka, dan mereka bertiga harus memilih salah satu diantaranya. Sam memilih pintu yang terdapat ditengah, lalu Dean dan Ness pun mengikuti Sam, masuk kedalam pintu tersebut.
Mereka berakhir disebuah kamar penuh dengan gambar, koran dan catataan didinding yang dikaitkan satu sama lain dengan benang merah. Dihadapan mereka berdiri seorang laki-laki, menghadap kearah dinding, membelakangi mereka, dengan satu tangan berada didagu.
“Biar aku tebak. Kalian berada disini, karena, um, um, um, uh! Magic!” Seru Laki-laki tersebut sambil membalikkan badannya
Sekali lagi, wajah Sam dan Dean berubah dalam seketika. Seperti melihat sesosok hantu didepan mata mereka, hanya saja hantu tersebut menapak ditanah

“Kalian tidak perlu menyebutkan siapa diri kalian, I know. Kau Sam, dan Dean, dan kau adalah Elliot Ness.” Ucap Laki-laki tersebut
“How did you-?” Tanya Sam yang lalu dipotong oleh ucapan Laki-laki tersebut
“Holmes. or you can call me Sherlock. Itu semua terserah pada kalian.” Lanjut Holmes sambil mengitari ruangan tersebut, dan lalu memakai Jaket nya
”Well, itu menjelaskan mengapa ia mengetahui nama kita.” Ucap Ness
“Siapkan diri kalian, Tuan-tuan. Karena petualangan yang sebenarnya baru saja dimulai.” Seru Holmes
“Apa yang sebenarnya terjadi, Sam? Kalau ini Serial Tv, aku akan dengan berat hati menerimanya, tapi ini. Bobby­­-Elliot Ness. Dan sekarang, Henry.. as Sherlock Holmes?” Ucap Dean dengan nada kesal yang tidak bisa ia bendung lagi
“Siapapun yang membuat ini, ia menaruh semua orang yang kita kenal telah tiada berada didalam cerita ini.” Balas Sam
“Btw, who’s henry?” Tanya Holmes
“He-uh, Dia kakek kami.” Jawab Sam
“Huh. Okay, then. Ayo tunggu apalagi, buka pintunya!” Seru Holmes

Lalu Sam pun membuka sebuah pintu yang berada didepannya, dan seperti sebelumnya, mereka semua berakhir ditempat yang berbeda dari sebelumnya.
“It’s fascinating.” Ucap Holmes sambil berjalan didepan Sam, Dean dan Ness
”It’s like neverending dreams.” Balas Ness
“Neverending nightmares, lebih tepatnya.” Jawab Dean
Terdengar suara seseorang bernyanyi dari kejauhan.
“Seperti ada yang bernyanyi..?” Tanya Dean
“Sepertinya suara seorang wanita.” Jawab Sam
Lalu kemudian dari kejauhan terlihat sebuah rumah besar yang dikelilingi kebun dengan berbagai tanaman dan buah-buahan, serta terdapat hewan-hewan seperti Ayam, Bebek, Angsa, Kupu-kupu dan beberapa Burung merpati, terlihat pula seorang Gadis dengan gaun pendek berwarna biru sedang berada dikebun tersebut, bernyanyi sambil menyirami tanaman, serta memberi makan para hewan.

Lavender's blue, dilly dilly, Lavender's green
When you are king, dilly dilly, I shall be queen
Who told you so, dilly dilly, Who told you so?” Nyanyi gadis tersebut sambil memberi makan para Hewan
“T’was my own heart, dilly dilly, That told me so
Call up your friends, dilly, dilly Set them to work
Some to the plough..” Lanjut Gadis tersebut, lalu kemudian nyanyiannya terhenti
“Suara yang indah, nona cantik.” Seru Holmes dari balik tubuh Gadis itu


Lalu Gadis itu membalikkan badan sambil menyundingkan senyumannya
“Oh, thank you.” Jawabnya
Sam langsung melihat Dean yang kini menampakkan raut wajah sedihnya
“Siapa namamu, nona?” Tanya Holmes
“Dean, aku rasa kita sedang terjebak di..” Ucap Sam
“Dunia Film.” Lanjut Dean masih dengan Raut wajah sedih
“Namaku Cinderella.” Jawab lembut Gadis tersebut
“Ella, nama yang indah. Apa kau tinggal sendiri dirumah sebesar ini?” Tanya Holmes
“C’mon, Dean. Aku tidak bisa membiarkanmu terus-menerus menatapi Jo dengan tatapan bersalah itu.” Ucap Sam sambil berjalan menuju kesebuah pintu disamping Ella
Lalu kemudian, Sam mencoba untuk membuka pintu tersebut tetapi tidak bisa.
“It’s locked.” Seru Sam
“Tentu saja itu terkunci. (Sambil mengeluarkan kunci dari dalam kantung gaunnya dan lalu menghampiri Sam) Karena aku yang memegang kuncinya.” Lalu kemudian Ella membukakan pintu tersebut, mereka semua pun berada ditempat yang berbeda. Lagi.
“Awesome.” Seru Sam dengan nada kesalnya


“Uh, there’s a boy out there. Sedang memerah susu dari sapi putih itu.” Seru Ella sambil berlari kecil menghampiri Anak laki-laki tersebut
“Jo!” Seru Dean
“Ella!” Seru Ness dan Henry
“Permisi, jika tidak keberatan, bolehkan aku meminta segelas susu perahmu?” Tanya Ella sambil menyundingkan senyumannya
“Tentu saja, Nona.” Sambil mengambilkan sebuah gelas dengan berisikan susu “Ini.” Lanjutnya
“Terimakasih.” Jawab Ella
“Is that?” Tanya Dean
”Yeah, Kevin.” Jawab Sam sambil menghampiri Anak laki-laki tersebut
“Aku Ella, dan kau?” Tanya Ella
“Aku Jack.” Jawabnya dengan Ramah
“Are we in the, “..Beanstalk”? Please, say no!” Ucap Dean
“I’m afraid, yes.” Balas Sam
“Dude, i hate Titans (Kyojin)!” Balas Dean dengan nada kesalnya
“Um, so, bolehkah kami masuk kedalam rumahmu sebentar, Jack?” Tanya Holmes
“Kami hanya ingin istirahat sebentar, jika boleh.” Ucap Ness
“Tentu saja, silahkan.” Jawab Jack sambil menunjukkan jalan
“Sepertinya pintu itu satu-satunya jalan kita untuk menyeberang..” Ucap Dean
“Silahkan.” Lanjut Jack


Lalu kemudian sebuah cahaya dari pintu tersebut terlihat, dan mereka semua pun, termasuk Jack berakhir ditempat yang berbeda dari sebelumnya. Lagi, hadeuh.


Chapter Three

“Dimana kita? Kenapa kita berada ditempat lain?” Tanya Jack heran
“Sepertinya, dia satu-satunya orang yang mempunyai pertanyaan normal seperti diriku.” Ucap Dean
“It’s magical thing, we couldn’t expalin it.” Jawab Holmes

Terdengar suara gaduh dari kejauhan. Tampak sesosok wanita sedang berlatih sesuatu.
“Wow, dude. Dia bisa mengendalikan semua elemen-elemen itu! Dia pasti Avatar!” Ucap Dean
“Dean, dia nggak biru!” Balas Sam
“Wh-? Maksud ku bukan Avatar yang itu, tapi Avatar yang itu! yang bisa mengendalikan elemen-elemen seperti api, air, bumi, angin!” Jelas Dean
“Huh?” Tanya Sam heran
“Ituloh, haduh apa ya namanya, um, uh, um, uh, oh ya, Avatar the Legend of Aang!” Jawab Dean semangat
“Huh?” Masih dengan nada herannya
“Duh, The Last Airbender!” Jawab Dean masih dengan penuh semangat
”Still don’t know.” Jawab Sam polos
“Haih, auah. Susah ngomong sama orang yang sukanya baca buku tebal tak bergambar. Loh kok bahasa abdi jadi bahasa orang jawa, eh sunda, haduh. Ehmehm (Sambil membersihkan suaranya). Jawab Dean
“Haduh, Otaku.” Sambung Sam

“For the record, Avatar The Legend of Aang or The Last Air Bender is not an Anime. It’s not japanese who made it, so..” Jelas Dean dengan Nada-nya
“What’s the different?” Sela Sam
“It’s Cartoon!” Jawab Dean dengan nada kesalnya
“Sssttt..” Jawab Sam


“Apa yang kalian lakukan disana? Memata-mataiku ya?!” Seru Wanita tersebut
“Um, maaf, kami tdak bermaksud untuk menganggu, itu saja. Kami hanya sedang mencari jalan.” Jelas Ella sambil mendekati Wanita tersebut
Lalu kemudian merea semua menghampiri Wanita tersebut dan lalu Wanita itu membalikkan badannya
“Ruby!” Ucap Dean dan Sam secara bersamaan
Lalu Ella, Holmes, Ness, Jack dan Wanita tersebut melihat Sam dan Dean dengan raut wajah heran
“Uh, Who’s Ruby?” Tanya Wanita tersebut heran
“Um, No-No one.” Jawab Sam gugup
“Well, jika jalan yang kalian cari, aku dapat menunjukkannya. Ikuti aku.” Balas Wanita tersebut sambil berjalan didepan mereka
“Oh ya, tunggu disini sebentar, aku ingin mengambil barangku didalam.” Ucap Wanita tersebut sambil berhenti disebuah rumah dan lalu masuk kedalamnya.

Dan dalam seketika..

Harus nih dijelasin lagi, kalau mereka berada ditempat yang berbeda terus ketemu semua orang yang udah mati terus hidup lagi dicerita ini, buset dah, dikira Edo Tensei kali ya. Capek ah, loh kenapa jadi gue yang curhat, gue kan penulisnya, hadeuh, sumimasen, gomenasai, dilanjut lagi ya bacanya, sumimasedeshita.. -_-

“Huh?” Ucap Wanita tersebut
“Huh. I need some rest. It’s like living in “Alice in Wonderland” for some reason.” Ucap Dean sambil duduk ditanah dan menghela nafas
Wanita tersebut masih heran, dan semua orangpun mencoba untuk beristirahat.
 
“Wow, aku mencium bau sihir dari kalian semua.” Seru seseorang
Lalu semua orang menoleh kearah dariman suara itu berasal
“Ch-Charlie?” Ucap Dean pada dirinya sendiri sambil menunjukkan wajah sedih bercampur kagetnya
“Hi, you can call me H. Sepertinya, kalian sedang dalam perjalanan yang sangat panjang disini.” Ucap H
“Aku Cinderella. But you can call me Ella like the other.” Balas Ella dengan senyumannya
“Aku Jack, senang bertemu denganmu H.”
“Aku Ness.”
“Um, you can call me Frenda, H.” Jawab Wanita tersebut sambil masih melihat-lihat sekelilingnya
“Aku Holmes, sepertinya kau mempunyai sihir juga didalam dirimu?!” Balas Holmes
“Yeah, everything in here is Magical, including me. So, bagaimana dengan kalian berdua?” Jelas H sambil bertanya pas Sam dan Dean

“Huh? Um, Aku Dean.” Jawab Dean dengan nada anehnya
“I’m Sam.”
“Well, Sam-Dean-Ella-Frenda-Jack-Holmes-Ness, what can i do for ‘ya?” Tanya H sambil menyundingkan senyumannya

Disisi lain..

“Kenapa aku juga harus ikut-ikutan dalam hal ini?” Gerutu Crowley
“Aku membutuhkanmu untuk mengawasinya.” Jawab Castiel sambil menghampiri Rowena
“Well-well, boys. Bukankah ini masih terlalu pagi untuk kalian berada disini, besides my job is done, kenapa kalian malah tidak memebebaskan aku dan masih tetap mengurungku ditempat busuk seperti ini?!” Ucap Rowena
“No, you’re still have something to do. I need a spell, to break in to another plane.” Jawab Castiel
“What do you mean?” Tanya Rowena

“Dean, Sam dan Khayla terjebak dalam Bulan Tak Terbatas (Mugen Tsukuyomi), dan satu-satunya yang dapat melakukan hal seperti ini adalah Dia.” Jelas Castiel
“Whoa, huh, you know it’s impossible. Untuk bisa masuk kedalam sesuatu yang tidak mengundangmu itu seperti menyelam sambil meminum air garam, I’ve never doing such a thing like this before. Tidak ada yang dapat menghentikan hal tersebut, you knew it, even the other and older goddest. I can’t do it.” Jawab Rowena
“Impossible to hear that from a ‘Genius’ witch like you. So just like that, the mighty Rowena menyerah dengan mudah kepada hal yang sangat ia handal selama ini. There is nothing Impossible. Everything has a weakness, even the most powerful thing.” Ucap Castiel

Chapter Four

“Oh, jadi begitu. Kalian berdua terjebak disini. Um, kalau begitu aku akan dengan senang hati membantu kalian keluar dari sini. Ayo.” Ucap H
Lalu kemudian H mencoba membuka sebuah pintu dan lalu pintu itupun membawa mereka ketempat lain.


Is this on “Doctor Who”? I didn’t even watch that tv show, dude. Atau mungkin ini di Doraemon, haduh, Pintu kemana saja kok dibawa-bawa. Whatever

Suara kicauan burung mewarnai angkasa dengan kilau bagai bunga yang sedang bermekaran. Kupu-kupu dengan berbagai warna menghiasi ladang dengan cahaya mentari yang menyinari. Angin sejuk bertiup seraya membawa pesan indah disekeliling tanaman yang ditemani para hewan mungil nan cantik.

“Wow, now it explain everything why all of us met in here.” Ucap Ness
“I guess, now i get it.” Ucap Jack
“Yeah, me too.” Balas Ella
“Greeting, humans.” Seru seseorang dari samping mereka
“Ow.” Ucap H
“an Elf?” Ucap Ella dengan riang
Dean dan Sam melihat Elf itu dengan penuh rasa heran dan kaget
“It’s adam.” Ucap Dean
“I know.” Balas Sam
“Wow.” Ucap Jack
“They’re real.” Ucap Holmes pada dirinya
“We’ve come along way, dan baru sekarang kau yakin bahwa semua ini nyata?” Balas Ness
“Apa yang sebenarnya kalian lakukan disini?” Tanya Elf tersebut

”Jadi, bisakah?” Tanya Castiel
“Tidak semudah yang kau bayangkan, Bulan Tak Terbatas itu mustahil-hal yang baru bagiku, jadi aku membutuhkan waktu yang lebih lama.” Jawab Rowena
“Kita tidak punya banyak waktu, kau tahu akibat apa yang akan ditimbulkan semakin lama mereka berada didalam tempat tersebut!” Bentak Castiel
“I know, I know. For that, aku butuh bahan-bahan.” Ucap Rowena
“Here we go.” Ucap Crowley dengan nada “Yaampun”nya
“Apa yang kau butuhkan?” Tanya Castiel

“Well, let’s see.. Aku butuh, Tulang dari orang yang telah meninggal, Akar tanaman obat, um.. Darah dari orang yang buta, Keringat dari orang yang tidur, dan.. Air mata dari orang yang memiliki kebencian mendalam didalam dirinya. That’s it, that’s all i need.” Jawab Rowena
“Itu semua, hal-hal yang aneh.” Ucap Crowley
“Aku akan segera kembali.” Balas Castiel sambil menghilang

“Sebagai orang yang baru kalian kenal, sepertinya kalian membutuhkan pertolongan. Aku tahu siapa yang dapat menjelaskan semua ini dan memberitahu jalan keluar untuk kalian.” Ucap Elf tersebut
“Really, thank you.” Balas Ella
“I’m Legolas. C’mon follow me.” Ucap Legolas sambil menunjukkan jalan
“Dude, we’re in the Lord of the Rings.” Ucap Dean dengan nada anehnya
“Maybe..” Jawab Sam
Lalu tibalah mereka semua disebuah istana yang terbuat dari kristal.
Legolas pun memberikan hormatnya terhadap seorang wanita dengan gaun putih indah yang menghiasi tubuhnya.

“Legolas, kau telah kembali. Sepertinya kau membawakan tamu untukku.” Ucap Wanita itu
“Iya, Yang mulia, mereka semua sedang dalam kesulitan. Dan saya yakin, anda Yang mulia dapat membantu mereka.” Jelas Legolas
“Who is she?” Tanya Jack pada Ella
“She is, the Fairy Godmother of course.” Jawab Ella
Lalu kemudian The Fairy Godmother (
Ibu Peri) pun menghampiri mereka.
”Dean!” Ucap Sam panik terhadap Dean
“I know.” Jawab Dean mencoba menenangkan Sam “..It’s Mom.” Lanjut Dean

“Mari kita lihat. Kau pasti Ella. Lalu H, Frenda, Jack, Ness, and Holmes. Jawaban yang kalian butuhkan tidak bersama diriku, Sam.. dan Dean. Kalian pergi terlalu jauh dari tempat yang kalian seharusnya berada, untuk itu aku akan menyuruh Legolas untuk mengawal kalian semua agar dapat pulang dengan selamat. Legolas, bawalah mereka ke Beira. Aku yakin, ia dapat menolong tamu-tamu kita ini.” Jelas Ibu Peri
“Baik, Yang mulia. Ayo, silahkan ikuti aku.” Balas Legolas
“Terimakasih, Fairy Godmother.” Ucap Ella sambil curtsey
“Thank you, Your highness.” Ucap Frenda sambil bow
“Thank you.” Ucap H
Lalu yang lainpun ikut menyusul Legolas.

“Semoga perjalanan kalian aman.” Ucap Ibu Peri kepada Sam dan Dean
“Yeah.” Jawab Sam sambil melihat Ibu Peri dengan tatapannya
“Thank you.” Ucap Dean sambil menundukkan kepala dengan raut wajah yang tidak biasanya
Lalu Sam dan Dean pun menyusul mengikuti Legolas.

Kemudian sepanjang perjalanan, Legolas menceritakan tentang apa yang harus mereka lakukan dan siapa Beira itu.
“Perjalanan ini akan sangat berbahaya, karena banyak para penjahat dan buronan yang berkeliaran di area ini, jadi sebaiknya kalian berhati-hati.” Ucap Legolas

Lalu muncullah, dua orang sesosok pria dengan pakaian hitam dan mata tajam mereka.
“Well, well, well, bukankah ini makanan yang segar?” Ucap salah satu pria tersebut
“Kau benar, V. Kita benar-benar akan kenyang.” Sambil menyundingkan senyumannya
“Lalu tunggu apalagi, G. Ayo kita habisi.” Seru V
“Baiklah..” Jawab G
Lalu Sam, Dean, Frenda dan H maju beberapa langkah dihadapan Ella, Jack, Ness dan Holmes.
“Step back.” Seru Frenda
“You won’t get away with this.” Sambung H
“Good luck, Girls.. Boys too..” Seru Holmes
“Sepertinya kau ingin menggali kuburanmu sendiri.” Ucap V
Lalu V dan G pun menyerang Sam, Dean, dan Frenda. H mencoba membantu dengan mantranya dari balik badan mereka.
“Mereka, kuat sekali.. Crap.” Ucap Dean

Sam, Dean dan Frenda mulai kelelahan sama halnya dengan H yang mulai kewalahan menghadapi dua orang mosnter ini. Mereka semua mulai kehabisan tenaga dan waktu.
Hingga akhirnya, datang seorang perempuan dengan rambut pendek hitam, berhasil menghabisi V dan G dengan cepat. Lalu disusul oleh sesosok laki-laki muncul dibelakangnya.
“Khayla?” Seru Sam
“Death?” Ucap Dean
Chapter Five

”Are you guys okay?” Tanya Khayla sambil menghampiri Sam dan Dean
“Yeah, I’m fine. Darimana saja kau? Kami sudah mencarimu kemana-mana.” Jawab Sam
“Well, aku juga melakukan hal yang sama. Banyak hal-hal aneh yang telah terjadi.” Ucap Khayla
“Heh, What, are you are supposed to be a Black Widow?” Tanya Sam
“Sepertinya..” Jawab Khayla dengan nada anehnya
“Kau masih hidup, Death?” Tanya Dean dengan nada takut
“I’m Death, Dean. You can’t kill me, and I don’t die. Walaupun jika kau sudah mencobanya sekalipun.” Jawab Death

“Bagaimana kau bisa berada bersama Death, Khayla?” Tanya Sam
“Well, aku terus mencoba untuk mencari kalian dan tanpa sengaja aku bertemu dengan Death, dan ia menjelaskan semua hal kepadaku, dan sekarang aku tahu mengapa ini terjadi dan mencoba untuk mencari jalan keluar. And here we are.” Jelas Khayla
“Apa yang sebenarnya terjadi, Death?” Tanya Sam
“Well, setelah kejadian heroik kalian baru-baru ini, dengan memutuskan untuk membunuhku, sepertinya Darkness terbebas, dan memburu kalian. Ini adalah salah satu, let’s just call it “Balas budi” atau “Hadiah” untuk kalian atas hal-hal yang baru-baru ini kalian lakukan kepada mereka. It’s called “Bulan tak Terbatas (Mugen Tsukuyomi).” Jawab Death

“Mug-mug, what?” Tanya Dean heran
Mugen TsukuyomiJawab Death
“Huh?” Tanya Dean lagi
“Infinite Tsukuyomi, Dean.” Jawab Khayla
“Huh?” Tanya Dean masih tidak mengerti
“Bulan tak Terbatas, Dean.” Jawab Sam
“Oh.” Balas Dean dengan anggukkan

“Sepertinya hanya kamu seorang Sam, yang dapat mengerti bahasa planet.” Balas Khayla
Kalian harus keluar dari sini. It’s feeding on you, Dean, Sam and Khayla. It takes your
energy, spirit and even soul. You have to get up, or you’ll die. Ini adalah salah satu kekuatan yang tidak terbayangkan oleh kalian yang dimiliki oleh Darkness untuk membunuh kalian perlahan-lahan. Dia memberimu kehidupan yang sangat kau iginkan, tetapi sebagai gantinya, nyawamulah yang akan menjadi bayaran atas apa yang kau terima. Ini salah satu triknya untuk memperdaya manusia, dan itulah ‘Bulan Tak Terbatas (Mugen Tsukuyomi).” Jelas Death
“Yeah, it’s like Nightmare on Elm Street, i know.” Ucap Khayla
“Kalau begitu kita harus bergegas, oh dan semuanya ini Khayla, dan Khayla mereka..” Jawab Sam
“Kau tidak perlu repot-repot untuk memperkenalkan mereka, Sam. Tanpa harus berkenalanpun, pakaian mereka telah mengatakan siapa diri mereka sebenarnya. This is like freaking Into the Woods, C’mon!” Sambung Khayla
Lalu mereka semua bergegas melanjutkan perjalanan menuju tempat Beira, satu-satunya yang dapat membantu mereka keluar dari perangkap Mugen Tsukuyomi ini.
Akhirnya merekapun sampai ditempat tersebut. Tempat itu begitu besar dan megah seperti kastil, dan dibelakangnya terdapat sebuah batang tumbuhan yang menjalar tinggi hingga ke langit, diatasnya terdapat sebuah gundukan seperti kelopak bunga yang masih menguncup.

“Selmat datang. Saya adalah Pelayan disini. Jika saya boleh tahu, ada keperluan apa, kalian datang kemari?” Tanya pelayan wanita itu sambil berjalan menuju ke arah mereka
“Yeah, aku tahu. Kau memikirkan hal yang sama seperti yang aku fikirkan.” Ucap Sam
“Sebenarnya ini serial film macam apa sih, mereka membawa semua orang yang sudah mati menjadi tokoh-tokoh terkenal, lama-lama jadi The Walking Dead dah. Huh. And now, they’re bringing back Bela.” Balas Dean
“Kami datang kemari atas perintah the Fairy Godmother untuk menemui Beira.” Jelas Legolas
“Baiklah kalau begitu. Mari ikut denganku.” Jelas Pelayan Wanita itu

Lalu pelayan wanita itu menunjukkan jalan menuju ke tempat dimana Beira berada.
“Silahkan.” Ucap Pelayan Wanita itu sambil mempersilahkan masuk
“Yang mulia..” Ucap Pelayan Wanita itu sambil memberi hormat (Bow)
 
“Ada apa kalian semua datang kemari?” Tanya Beira
Didepan mereka terlihat sesosok wanita dengan rambut putih panjang yang menjalar hingga kebagian pinggulnya, menggunakan pakaian seperti gaun dengan warna Putih bercampur Merah, lalu wanita tersebut memiliki dua tanduk di kepalanya, tepat didahinya terdapat sebuah mata yang kemerahan dengan beberapa titik hitam didalamnya, warna matanya merah muda dengan warna bibir yang merah merona
“Saya diperintahkan langsung oleh Fairy Godmother untuk mengantarkan tamu-tamu ini kehadapan anda Yang mulia.” Jawab Legolas
“Dan apa yang bisa kulakukan untuk kalian semua?” Tanya Beira
“Kami terjebak didalam Mugen Tsukuyomi.” Jawab Khayla, lalu ekspresi Beira pun berubah dan kembali seperti semula
“Dan kami ingin tahu bagaimana caranya agar kami dapat keluar dari perangkap ini.” Sambung Khayla
“I’m not the one that in charge for all of this.” Jawab Beira

“Please, we can defeat the Darkness, tapi tidak apabila kami masih berada disini.” Ucap Khayla berusaha meyakinkan Beira
“Tolong percayalah kepada mereka, Beira. Mereka mengatakan yang sebenarnya.” Seru H
“Ya, mereka bukanlah orang jahat, mereka bukanlah orang yang seharusnya kau takuti. Merekalah yang akan menyelamatkan kita.” Lanjut Ella
“Mereka bukanlah ancaman untukmu, Beira. Mereka adalah harapan.” Ucap Frenda
“Tolonglah mereka, Beira. Aku mohon.” Ucap Jack
“Just give us, a chance. Dan aku tidak akan menyianyiakannya, I’m promise.” Balas Khayla
“Aku dapat mengalihkan mereka, tetapi tidak dalam waktu yang lama, Okay?” Jawab Beira
“Okay.” Jawab Khayla bersemangat“Bagaimana cara kami dapat keluar dari sini?” Tanya Dean
“Satu-satunya cara adalah, kalian harus menyegel tanaman itu tepat diatas kelopak bunganya pada saat bulan bermandikan darah. Ini, ambil segel ini. Kalian harus cepat, sebelum semuanya terlambat.” Jelas Beira
“Thank you, Beira.” Ucap Legolas
“Itu artinya, tugasku disini sudah selesai.” Ucap Death sambil memakai cincinnya kembali dan lalu menghilang

Lalu mereka semua bergegas menuju tanaman itu
“Bulannya..” Ucap Ness
“Bulannya menjadi merah.” Lanjut Frenda
“Kawan-kawan, kita harus bergegas, kelopak bunganya sudah ingin mekar.” Seru H
“Tetapi bagaiman kita dapat menyegel tanaman setinggi itu? Kelopaknya sangat jauh diatas.” Ucap Ella
“Jack, kau dapat memanjatnya ‘kan?” Seru Holmes
“Tentu saja.” Jawab Jack sambil mencoba untuk memanjat tanaman tersebut
“Hati-hati, Jack.” Seru Ella
Chapter Six

“Guys, aku sudah sampai diatas!” Teriak Jack
“Kalau begitu langsung segel tanamannya, Jack!” Seru H
“Baiklah.” Jawab Jack sambil meraba-raba saku kantung celananya
“Apa sudah kau lakukan, Jack?” Tanya Ness
“Hm..” Jawab Jack
“Ada apa, Jack?” Tanya Holmes
“Sepertinya, kertas segel itu tidak ada padaku.” Seru Jack
“Hadeuh!” Seru semua orang kecuali Jack
“Lalu, turun kemari dan ambillah!” Seru Frenda
“Sudah tidak ada waktu lagi, kelopaknya sudah hampir mau terbuka, jika itu terjadi, semuanya akan sia-sia.” Jawab Jack
“He’s right.” Ucap Holmes
“Balls!” Ucap Ness
Lalu suara kepakan sayap terdengar.
“Is that..?” Ucap Sam
“Toothless!” Seru Dean dengan senyumannya
“Toothless?” Tanya Sam heran
“C’mere, boy.” Ucap Dean sambil mengelus Toothless, dan lalu menungganginya
“Go, Dean!” Ucap Khayla

Lalu Dean menunggangi Toothless hingga kepuncak kelopak bunga tanaman tersebut.
“Jack, C’mon, ayo naik.” Seru Dean
Lalu Jack menaiki Toothless bersama Dean, dan Dean pun mencoba untuk menyegel kelopak bunga tersebut sebelum kelopak bunga tersebut mekar dengan sempurna.
“Hati-hati, Dean.” Ucap Jack

Tiba-tiba tanaman itu mulai berguncang, seakan tahu bahwa bahaya ingin menimpa dirinya. Dean kewalahan, karena tanaman tersebut tidak dapat dihentikan.
“C’mon, we’re running out of time.” Ucap Dean


Dean berdiri, mencoba untuk meraih puncak kelopak bunga tersebut. Kelopak bunga tersebut semakin terbuka lebar, cahaya bulan yang berwarna bak darah menyinari permukaan. Bayangan kelopak bunga tersebut hampir memenuhi cahaya bulan merah tersebut, dan itu pertanda bahwa waktu yang ia miliki sebentar lagi akan habis.

“You can do it, Dean.” Ucap Sam
Dean terus menerus mencoba meraih kelopak tersebut dengan segel yang diberikan Beira siap ditempel kapan saja ditangan kanannya.
Dean tergelincir, keseimbangannya reboh, dan ia mulai terjatuh.
”You’re okay?” Tanya Castiel sambil menopang Dean
“Cass? You’re here?!” Tanya Dean sambil menyudingkan senyumannya
“C’mon, kau harus bergegas.” Jawab Castiel

Dean pun mencoba untuk tetap seimbang, dan meraih kelopak tersebut. Segel itu berhasil Dean tempelkan tepat diatas kelopak bunganya, suara gemuruh terdengar dan bulan pun kembali berwarna putih keabu-abuan seperti sebelumnya. Dean-Jack dan Castiel pun turun bersama-sama.
“Cass?” Ucap Sam
“Aku datang kemari, untuk menyelamatkan kalian. You don’t belong here.” Balas Castiel
Lalu Cahaya putih pun menyinari tubuh Dean, Sam, Khayla dan Castiel.
“Ini sudah saatnya.” Ucap Castiel

#NowPlaying Supernatural Fanfiction Cast – Carry On My Wayward Son

“Dean..” Panggil Ella sambil merubah nada suara dan raut wajahnya
“Jo..” Ucap Dean kaget
“I think, It’s a goodbye.” Ucap Jo
“Yeah..” Jawab Dean dengan raut wajah sedihnya
“I’m sorry. For everything..” Ucap Ruby pada Sam
“It’s alright.” Balas Sam
“Sam..” Panggil Kevin
“Kevin, I’m so sorry.” Ucap Sam
“It’s not your fault, Sam. You, have to keep moving.” Balas Kevin
“I will.” Balas Sam
“You too, Dean.” Lanjut Kevin
“Yeah,” Ucap Dean
“Charlie..” Panggil Sam
“Always keep fighting, okay. Aku akan mengawasi kalian dari sini.” Ucap Charlie sambil tersenyum
“Adam, I-“ Ucap Dean
“Terimakasih atas semua yang telah kalian lakukan.” Potong Adam
“Ayah kalian pasti akan sangat bangga, jika melihat apa yang telah kalian lakukan sejauh ini untuk semuanya.” Lanjut Henry
“Boys.. Don’t ever give up. I’ll always be there, if you ever need me.” Ucap Bobby

Dean dan Sam tetap mencoba untuk kuat walaupun mereka tahu kalau hati mereka takkan bisa menerima apa yang sedang terjadi saat ini.
“Dean, Sam,” Panggil suara seorang wanita
Lalu muncullah sesosok wanita dihadapan mereka.
“Mom..” Ucap Dean
“Mom..” Ucap Sam
“Sam, Dean, I’m so proud of you. Begitupula dengan Ayah kalian. Apapun yang akan terjadi, kalian harus tetap percaya, bahwa kalian tidaklah sendirian. Kalian masih memiliki kami, disini. Kami akan selalu hidup dihati kalian, selama kalian masih mengingat kami. Kalian harus menjaga satu sama lain, okay? Andai saja, aku dapat mengabiskan waktu lebih banyak dengan kalian.. I’m sorry. I’m so sorry, Dean, Sam.” Ucap Mary

“No, Mom. Kau mengorbankan terlalu banyak cintamu untuk kami, dan itu sudah lebih dari cukup.” Jawab Dean sambil meneteskan air matanya
“Kamilah yang seharusnya yang minta maaf, kepada kalian semua. Terima kasih atas semua perjuangan dan pengorbanan yang telah kalian lakukan untuk kami, I- (Meneteskan air mata) Aku tidak punya kesempatan untuk mengatakan ini sebelumnya jadi, heh. I’m sorry, I- And thank you..” Ucap Sam

Cahaya yang menyinari tubuh Sam, Dean dan Khayla semakin menerang, dan pandangan mereka terhadap semua orang yang ada didepan Sam-Dean-Khayla mulai menghilang

“We forgive you..” Ucap semua orang

Lalu cahaya putih dengan sinar yang menerangi Dean-Sam-Khayla dan Castiel bersinar sangat terang
Dean, Sam, Khayla dan Castiel pun berada ditempat lain, tempat yang sudah familiar bagi mereka. Bunker. Castiel berhasil membawa Sam, Dean dan Khayla keluar dari Mugen Tsukuyomi yang diciptakan the Darkness.
“Thank you, Cass.” Ucap Sam masih sambil mengeluarkan air mata dan tetap mencoba untuk tersenyum

Dean mencoba untuk duduk dan menguatkan dirinya, terlihat beberapa tetes air mata keluar sesekali dari matanya. Khayla masih merenungi situasi, kesedihan mulai merasuki dirinya, melihat Sam dan Dean yang selama ini terus mencoba untuk bangkit, terlihat seperti ini dihadapannya,
Betapa berat beban yang harus mereka tanggung atas pekerjaan seumur hidup ini, yang telah berkali-kali merenggut nyawa setiap orang yang mereka sayangi, mereka cintai.

Betapa tidak adilnya kehidupan, jika setiap orang memiliki suatu alasan dan kebahagian untuk tetap berpijak dibumi ini, yang mereka berdua punya hanyalah, setiap kenangan atas orang-orang tersayang yang telah meninggalkan mereka, demi mereka, dan karena mereka. Mengetahui menyedihkannya hidup mereka, tidak membuat Sam dan Dean gentar, maupun jatuh. Mereka saling mencoba menopang satu sama lain untuk tetap berdiri, sejajar, bersama-sama, dengan setiap orang yang telah berkorban demi mereka.
Seseorang pernah mengatakan, bahwa manusia akan saling mengerti apabila mereka mengetahui Rasa sakit satu sama lain.

Menurutku, manusia saling terikat satu sama lain, mereka terus berusaha untuk melindungi sesuatu yang berharga, mencoba sekuat tenaga untuk mempertahankan dan menyelamatkan ikatan itu sendiri.
Tidak perduli terikat dengan darah ataupun tidak sama sekali, aku akan terus menjaga ikatan ini, agar tak terputus, aku tak ingin memutuskan ikatan ini, dengan mereka. Karena mereka sekarang adalah Keluargaku. Dan aku akan melindungi mereka apapun yang terjadi, seperti mereka yang terus mencoba melindungiku.

Maaf, sepertinya cerita ini terlalu panjang dan membosankan.
Untuk kalian yang ada diluar sana, terima kasih atas semua yang telah kalian lakukan, mungkin kalian tidak menyadarinya, tapi kita tetaplah terikat dalam ikatan ini, walaupun kita belum pernah bertemu ataupun melihat satu sama lain, tapi aku yakin kau ada diluar sana, dan terus memperjuangkan apa yang harus kau perjuangkan.
Tetaplah melakukan hal itu, Keluarga.
Percayalah.


Dean berjalan menghampiri Sam
“Ada apa, Dean?” Tanya Sam sambil membersihkan pistol-pistol yang berada diatas meja
“Kau dengar itu? Terdengar familiar..” Jawab Dean sambil berfikir
“What?” Tanya Sam
https://youtu.be/tCZy8cAgBlMUcap Dean berbisik

To Be Continued...

Cerita ini aku dedikasikan untuk serial televisi yang sangat aku sukai,
Supernatural Season 11 yang akan rilis dibulan oktober nanti, dan untuk para pembaca setia yang tidak pernah bosan-bosannya untuk menbaca cerita aneh ini. Maaf, apabila banyak kesalahn penulisan dan alur yang berantakan. Sebenarnya, aku ingin membuat ini mendetail dan pendek, tetapi karena sangat banyaknya imagenasi yang menghiasi kepalaku seperti Spongebob dengan pelanginya, ya. Inilah hasilnya, tidak begitu persis seperti yang aku inginkan, aku ingin membuat momen yang menyentuh tapi sepertinya akibat tidak tidur semalam suntuk hingga sekarang mengacaukan fikiranku, inilah yang terjadi. Sorry, aku harap kalian menyukainya. Jika kalian bisa melihat betapa ‘Mata Panda’ mengelilingi mataku sekarang. Sepanjang alur cerita aku terus memikirkan untuk membagikan dan menyebarluaskannya kepada kalian, itulah mengapa aku tidak menyerah walaupun mataku sudah berkunang-kunang semenjak sahur tadi, oh ‘Selamat bulan Ramadhan’ bagi yang menjalankan. Ikatan antara para penulis dengan pembacanya, Kurang lebih seperti itu. Sekali lagi terima kasih karena telah mau meluangkan waktu kalian untuk membaca ocehan anehku ini, Jangan lewatkan kelanjutan kisahnya, Okay!

Jika kalian ingin me-Request cerita apa yang ingin aku buat selanjutnya, tinggalkan saja di Comment Section ya, dan aku akan mencoba sebisaku.
You have no idea what’s on my mind, It just too much. Oh and I Do Love Naruto. Thanks to Masashi Kishimoto for created this awesome Anime, I’m just an ordinary fan who loves writing, terutama berimajenasi. Sorry. Ya dan cerita ini ditulis hanya dalam satu hari-semalam suntuk, kurang lebih.
Farewell.
  
Contatct me:
facebook
http://facebook.com.//junitahkurniawati (Kurniawati Junita)
twitter
http://twitter.com//Junita_K (@Junita_K) or @Khayla_Anan
instagram
http://instagram.com//junita_k (junita_k)
youtube
https://www.youtube.com/channel/UCTT4D7Kw2lyBG0ISQTgWUyg
             (Junita Kurniawati)
ask.fm
http://ask.fm/Junita_K (@Junita_K)
tumblr http://junitakurniawati.tumblr.com (junitakurniawati)
soundcloud
https://soundcloud.com/kurniawati-junita (Kurniawati Junita)
blogger
http://byjunitak.blogspot.com (byjunitak) 

            cast

Jared Padalecki as Sam Winchester
Jensen Ackles as Dean Winchester
Demi Lovato as Khayla Anan

Misha Collins as Castiel
Mark Sheppard as Crowley
Ruth Connel as Rowena
Jim Beaver as Elliot Ness/Bobby Singer
Gil McKinney as Sherlock Holmes/Henry Winchester
Meg Manning as Cinderella/Jo Harvelle
Osric Chau as Jack/Kevin Tran
Genevieve Cortese as Frenda/Ruby
Felicia Day as H/Charlie Bradbury
Jake Abel as Legolas/Adam Milligan
Samantha Smith as Fairy Godmother/Mary Winchester
Matt Davis as V
Chris Wood as G
Lauren Cohan as Maid
Angelina Jolie as Beira
Toothless from How To Train Your Dragon


 





Komentar

Postingan populer dari blog ini

SUPERNATURAL-FANFIC Part 3 "A Very Special Night With Super Unnatural."

SUPERNATURAL-FANFIC Part 2 "My Mother, Is My Monster?"